
“Aku tidak tahu harus memperbaiki apa. Aku patah hati. Aku ingin mati karena tidak tahan hidup di dunia yang kejam ini,” tulis pria tersebut.
Namun, meski nasib buruk membuat pernikahannya batal, ia tak menyalahkan sang tunangan atas perselingkuhan tersebut.
Dia merasa terlalu sibuk bekerja hingga kurang memperhatikan sang tunangan.
“Setiap kali dia mengirim pesan WhatsApp, saya baru membalasnya berjam-jam kemudian karena saya bekerja sebagai pekerja konstruksi hingga tak bisa memegang ponsel setiap saat,” terangnya.